
Menurut Margaret Rouse dalam artikel yang di terbitkan pada Techtarget.com mengatakan cloud infrastruktur atau infrastruktur cloud computing sebenanya mengacu pada komponen hardware dan software, seperti server, storage, network dan teknologi virtualisasi yang diperlukan untuk mendukung kebutuhan akan model komputasi berbasis awan atau cloud computing.Â
Didalam infrastruktur cloud computing kebutuhan layer abstraksi yang dapat memvirtualisasikan sumber daya sangat berperan penting dalam penyajian sumber daya secara logic kepada pengguna baik itu dalam bentuk interface program aplikasi dan API command-line ataupun graphical interface.
Ketahui Informasi Detail Mengenai “Cloud Server – Pengertian, Tipe dan Keunggulannya”
Pada Cloud computing, semua sumberdaya virtualiasi tersebut akan disediakan oleh cloud service provider dan didelivery kepada para pengguna melalui internet. Sumber daya virtual tersebut meliputi virtual mesin dan komponennya, seperti server, mermory, network switch, firewall, load balancer dan storage. Dalam cloud computing lebih dikenal dengan istilah vCPU, vRAM, vSwitch dan storage.
Komponen Infrastruktur Cloud Computing
Masih dalam artikel yang sama, Margaret Rouse mengatakan dalam arsitektur cloud computing, komponen – komponen pendukung infrastruktur cloud computing sebagian besar hampir sama seperti yang ditemukan pada datacenter yang berskala enterprise. Seperti multi socket dan multicore server, storage dan local area network komponen (switch dan router), semua komponen tersebut tersedia dalam skala yang lebih besar.
Mayoritas public cloud provider, sama halnya dengan Datacomm Cloud Business, menawarkan solusi berbasiskan teknology multi-tenancy yang membagi sumber daya komputasi antar pengguna. Model infrastruktur seperti ini membutuhkan sumber daya komputasi yang sangat besar supaya dapat menangani perubahan – perubahan yang tidak terduga akan kebutuhan sumber daya komputasi yang dibutuhkan para pengguna, Dan juga secara optimal menyeimbangkan beban pada seluruh server yang terintegrasi dalam infrastruktur cloud computing. Sehingga dapat memberikan service sesuai kebutuhan pengguna.
Untuk Memahami Panduan 6 Komponen Utama Migrasi Ke Cloud, Baca Juga “Cloud Migration Framework”
Hal ini, public cloud, seakan mirip dengan VPS (virtual private server) akan tetapi terdapat perbedaan besar diantara keduanya. Secara singkat VPS tidak dapat menangani perubahan – perubahan yang tidak terduga akan kebutuhan sumberdaya komputasi sesuai dengan permintaan pengguna dan tidak dapat menyeimbangkan beban antar server, sehingga seringkali utilisasi CPU dan memory akan tinggi yang berimbas pada turunnya performance server tersebut secara signifikan dan merugikan pengguna.
Selain itu, topology storage pada cloud infrastruktur tidak seperti kebanyakan datacenter tradisional, pada cloud infrastruktur disk disetiap system teraggregasi menggunakan distributed file system (system file terdistribusi) yang dirancang untuk skenario penyimpanan tertentu, seperti objek, big data ataupun block. Penggunaan distributed file system dan memisahkan manajemen storage dari fisiknya yang memiliki tujuan untuk memudahkan scaling dari sisi cloud provider. Hal ini juga memudahkan cloud provider dalam memenuhi kapasitas workloads yang dibutuhkan oleh pengguna dengan cara bertahap menambahkan node komputasi dan lokal disk sesuai kebutuhan, dari pada harus berinvestasi chassis storage secara besar – besaran.
5 Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Akan Memindahkan Aplikasi ke Cloud, Baca Juga “Langkah Migrasi Aplikasi Ke Cloud”
Public Cloud vs. Private Cloud vs. Hybrid Cloud Architecture
Cloud infrastruktur dibangun berdasarkan tiga model lingkungan cloud computing utama, yaitu: Private Cloud, Public Cloud dan Hybrid Cloud (Margaret Rouse, 2017). Private cloud digunakan secara pribadi (private) oleh perusahaan atau pengguna tertentu. Private cloud diterapkan dengan menggunakan teknologi yang sama dengan public cloud, sehingga memiliki semua karakteristik cloud computing. Perbedaanya, private cloud biasanya diimplementasikan pada datacenter milik perusahaan sendiri. Hal ini memungkinkan sebuah perusahaan memanfaatkan semua fasilitas cloud computing di lingkungan komputasi milik perusahaan tersebut. Selain datacenter milik sendiri, model private cloud juga dapat diterapkan dengan memanfaatkan datacenter yang disediakan oleh pihak ketiga dan semua sumber daya komputasi didekasikan terhadap satu pengguna, dalam hal ini misalnya cloud provider seperti Datacomm Cloud Business sebagai pihak ketiga. Pada Public Cloud model semua komponen infrastruktur dimiliki oleh pihak ketiga dan menawarkan solusi berbasiskan teknology multi-tenancy yang membagi sumber daya komputasi antar pengguna. Sedangkan pada Hybrid cloud akan memadukan kedua model, private dan public cloud, untuk dijadikan solusi pengguna.
Ketahui Juga “10 Kriteria Cloud Service Provider Terbaik”
Cloud Infrastructure as a Service (IaaS)
Infrastructure as a Service atau IaaS adalah cloud model yang memberikan kemampuan kepada perusahaan untuk menyewa segala komponen IT yang dibutuhkan, termasuk vCPU, vRAM, Storage dan Networking melalui internet yang disediakan oleh public cloud provider (Margaret Rouse, 2017).
IaaS menghilangkan investasi dimuka yang biasanya dilakukan dalam pembelian on-premis infrastruktur dan memberlakukan metode pembayaran pay-per-usage model, dalam model ini pengguna hanya membayar untuk infrastruktur sesuai dengan yang digunakan saja dan biasanya perhitungannya berdasarkan waktu baik itu per-jam, harian, mingguan ataupun bulanan.
Banyak hal yang mempengaruhi harga penyewaan untuk menggunakan layanan cloud, misalnya secara umum meliputi besaran penggunaan CPU, RAM dan Storage. Untuk storage sendiri biayanya akan berbeda antara standar storage, HDD, atau high speed storage, SSD. Pengaktifan fitur relplikasi untuk alasan kemaanan juga dapat mempengaruhi harga penyewaan cloud infrastruktur.
IaaS vendor biasanya akan memberikan pelayanan yang dapat memberikan garansi kepada pengguna akan ketersediaan data dan infrastruktur dan berbagai level servis lainnya yang nantinya akan dideskripsikan dalam dokumen service level agreement, SLA.
Datacomm Cloud Business
Merupakan cloud provider yang mampu memberikan semua solusi cloud infrastruktur model, Private Cloud, Public Cloud dan Hybrid Cloud, kepada pengguna dengan menjamin ketersediaan data 99,9% dan system keamanan yang bersertifikasi ISO 27001. Solusi Cloud Infrastruktur yang disediakan Datacomm adalah layanan IaaS yang terpercaya dan handal seperti Cloudciti – Enterprise Insfrastructure as a Service (IaaS).
Untuk informasi lebih detail mengenai layanan Cloud Computing kami, silahkan hubungi sales@datacommcloud.co.id
- SAP Cloud Platform: Solusi Tepat untuk Bisnis AndaSAP Cloud Platform menjadi gaya baru di mana perusahaan mampu menciptakan infrastruktur yang dinamis dan saling terintegrasi. Lewat platform ini Anda dapat mengakses berbagai data dan program lewat internet dari …
- Pengertian Layanan Cloud Computing dan ManfaatnyaSeperti yang Anda ketahui, masuknya era 4.0 membuat berbagai industri beralih ke teknologi yang serba digital, salah satu contoh wujudnya adalah penggunaan layanan cloud computing. Layanan cloud computing yang terus …
- 7 Tips Memilih Cloud Service Provider TerbaikPada masa teknologi yang serba canggih, penyediaan Cloud menjadi layanan yang populer bagi berbagai industri saat ini, sehingga tips memilih Cloud Service Provider juga menjadi suatu hal yang dibutuhkan oleh …
- Apa itu Revolusi Industri 5.0 dan Siapkah Indonesia Menghadapinya?Perkembangan teknologi digital yang semakin canggih pada masa kini mendorong kehadiran revolusi industri 5.0 menjadi semakin cepat. Perlu diketahui salah satu pemicu munculnya industri era ini disebabkan oleh kehadiran teknologi …
- Pentingnya Penggunaan Layanan Cloud untuk UMKMSaat ini, layanan cloud menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan bagi UMKM. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat membuat Anda, para pelaku UMKM juga harus semakin cerdas dalam menyusun strategi …