Pengertian Container dan Perbedaannya dengan VM

Cloud Container adalah, virtual machine, microservices, Cloud Native, CI/CD, Agile Methodology, DevOps & dockers.

Adopsi Cloud Computing untuk perusahaan di Indonesia berkembang dengan sangat cepat. Percepatan adopsi ini didukung sejalan juga dengan perkembangan teknologi terkini. Dunia cloud computing diawali dengan memanfaatkan teknologi Virtual Machine. Belakangan ini teknologi Container berkembang menjadi suatu standard teknologi cloud yang mulai banyak diminati oleh pakar-pakar di industri.

Pengertian Container

Container adalah sejenis software yang mengemas dan mengisolasi applikasi secara virtual untuk mempermudah software deployment. Berbeda dengan konsep traditional Virtual Machine, Container tidak membutuhkan dedicated operating system (OS Kernel) tetapi Container Kernel dapat dipergunakan secara bersamaan.

Container memungkinkan aplikasi dapat dipindah-pindahkan dengan cepat dan andal dari satu lingkungan komputasi ke lingkungan komputasi lainnya. Container merupakan paket software yang ringan, mandiri, dan dapat dieksekusi. Paket Container mencakup semua yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi: kode, runtime, alat sistem, pustaka sistem, dan pengaturan.

Berikut adalah rangkuman dari perbedaan, manfaat, kelebihan dan kekurangan dari Container vs Virtual Machine:

Sistem Kerja Container

Container menampung seluruh komponen yang diperlukan untuk aplikasi dapat dijalankan. Komponen ini termasuk file, environment variable, dependency dan library. Host Operating System akan mengatur dan membatasi akses kepada computer resources seperti CPU, Storage dan Memory sehingga pengunaan resource tidak dikuasai oleh single user.

Container Image merupakan suatu aplikasi atau service yang complete, static dan executable versions. Salah satu contoh Container Host yang popular adalah Docker Containter. Image dari Docker Container ini terdiri dari beberapa lapisan, yang dimulai dengan image dasar yang menyertakan semua dependensi yang diperlukan untuk mengeksekusi aplikasi dalam sebuah container.

Setiap image memiliki lapisan yang dapat dibaca / ditulis di atas lapisan statis yang tidak berubah. Karena setiap Container memiliki environment yang spesifik untuk dirinya sendiri, maka Image Container dapat disimpan dan dipergunakan untuk container-container yang lain.

Image Open Container Initiative (OCI) terdiri dari manifes, file system layers dan configuration. OCI Image memiliki dua spesifikasi yang dibutuhkan untuk bisa dioperasikan: runtime dan image specification. Runtime specification meringkas fungsi dari file system bundle termasuk file-file yang berisi semua data yang diperlukan untuk performance dan runtime. Image specification berisi informasi yang diperlukan untuk meluncurkan aplikasi atau layanan di container OCI.

Pelajari lebih lengkap “Container Docker CE di CentOS 7”

Keuntungan Menggunakan Container

Container memberikan cara untuk mengemas aplikasi secara terstruktur dan logis sehingga aplikasi ini tidak lagi tergantung lagi dengan konfigurasi operating system tertentu untuk dapat berjalan secara sempurna. Proses Containerization memungkinkan aplikasi untuk dapat dibangun dengan mudah dan konsisten terlepas dari berbagai macam sistem komputer baik di on-premise, di cloud bahkan di komputer laptop pribadi atau komputer server yang besar.

Containerization memungkinkan pemisahan yang jelas antara team IT yang bertanggun jawab dengan komputer infrastruktur operasi (Ops Team) dan team programmer (Dev Team). Tim programmer dapat memfokuskan pada pengembang logika programming dan ketergantungan aplikasi mereka, sementara tim operasi TI dapat fokus pada penerapan dan manajemen tanpa mengganggu detail aplikasi seperti versi perangkat lunak tertentu dan konfigurasi khusus untuk aplikasi tersebut.

Bagi mereka yang datang dari lingkungan virtual, Container sering dibandingkan dengan Virtual Machine. Anda mungkin sudah terbiasa dengan VM, sistem operasi tamu seperti Linux atau Windows berjalan di atas sistem operasi host dengan akses virtual ke perangkat keras yang mendasarinya.

Seperti Virtual Machine, Container memungkinkan Anda mengemas aplikasi Anda dengan library dan dependensi lainnya, menyediakan lingkungan yang terisolasi untuk menjalankan layanan software Anda. Namun, seperti yang akan Anda lihat di bawah, kesamaan berakhir di sini karena Container menawarkan unit yang jauh lebih ringan bagi Developer dan IT Ops untuk bekerja sama, membawa banyak sekali manfaat.

Inilah salah satu alasan mengapa adopsi Container sejalan dengan metedologi DevOps (Development Operation). Sepanjang aplikasi lifecycle dimulai dari pembuatan pemograman aplikasi hingga pengujian dan produksi, file sistem, binaries dan informasi pendukung lainnya bisa tersimpan dalam satu repository container. Version control pada level image dapat di mengantikan configurasi dan management pada system level.

Manfaat Container dalam Microservices Architecture

Container adalah software packet yang executable dan individual, di dalamnya sudah termasuk keseluruhan environment dependencies yang dibutuhkan untuk dapat berfungsi secara independent. Container merupakan software yang terpisah dari software pendukung yang terdapat di sekelilingnya. Container software yang sama dapat di jalankan di sebuah environment yang sama. Di dalam Microservices Architecture, setiap layanan dapat di masukan ke dalam container sehingga secara keseluruhan service yang kecil-kecil ini dapat berfungsi melakukan tugas besar secara keseluruhan.

Pelajari lebih lanjut “Microservices Apps di Container”

Datacomm Cloud Business

Datacomm Cloud Business merupakan salah satu penyedia layanan cloud yang memiliki data center yang berlokasi di Indonesia dan telah sukses mendapatkan sertifikasi berskala global, seperti TIA-942 Rated 3 untuk datacenter, PCI DSS terkait layanan kartu kredit, DCOS-4 untuk operasi dan perawatan, ISO 27001 terkait manajemen keam

anan, ISO 20000-1 terkait manajemen layanan teknologi informasi, ISO 9001 terkait manajemen kualitas, serta telah resmi terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.  Pelajari lebih lanjut mengenai Datacomm Cloud dan jangan ragu untuk menghubungi kami melalui email sales@datacommcloud.co.id atau WhatsApp +62877 0008 2888.

  • Hands On Kubernetes Workshop
    Mengatur dan mengelola container memang bukanlah sebuah hal yang mudah, dibutuhkan skill yang memumpuni, serta management container yang lebih terotomisasi dan policy-driven untuk dapat melakukannya. Maka dari itu K8S hadir …
  • Perbandingan Zerto Site Recovery Manager & Replikasi vSphere
    Disaster Recovery di Era Virtualisasi Virtualisasi telah membuat Disaster Recovery menjadi sangat tidak rumit bagi perusahaan, besar dan kecil. Faktanya, bukanlah hal yang berlebihan untuk mengatakan bahwa virtualisasi telah membuat …
  • Microservices Adalah dan Perbedaan Monolithic Architecture
    Memanfaatkan Teknologi Microservice & Container untuk memodernisasi aplikasi menuju Cloud Native Arsitektur di Era Digital. Microservices adalah suatu framework Architecture yang dipakai sebagai model dalam pembuatan aplikasi cloud yang modern. Di …
  • Monolithic to Cloud Native – Microservices Migration Strategy
    Langkah yang harus di ambil untuk bisa memigrasikan Monolitik aplikasi ke Cloud Native arsitektur. Sebelum memulai dalam memodernisasi aplikasi Monolithic anda yang lama, sebaiknya anda memulai dulu dari mendalami lebih …
  • Apakah itu Kubernetes POD?
    POD adalah sebuah kumpulan yang terdiri dari satu atau lebih Container yang saling bekerja sama. Kubernetes POD adalah unit Computing terkecil yang bisa dibuat di dalam Kubernetes. POD dibuat di …